Kreativitas
adalah kemampuan mencipta/berkreasi yang dihasilkan sesuatu yang sifatnya baru
(hasil ciptaannya sendiri/orisinil), berguna dan dapat dimengerti. Baru berarti
bersifat inovasi, belum ada sebelumnya, segar, menarik dan aneh. Berguna
berarti dapat memberikan kepuasan, praktis, memudahkan, memperlancar, dan
sebagainya. Kreativitas dapat dimengerti berarti dapat dibuat dalam kesempatan
lain. Kreatif adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data
informasi atau unsur-unsur yang ada. Orang dikatakan kreatif jika memiliki
pemikiran orisinil, rasa ingin tahu, kerja keras, lincah dan fleksibel dalam
berpikir, serta kemandirian. Tiga ciri umum orang kreatif, yaitu :
1. Ciri-ciri pokok;
a.
memiliki kelincahan mental (berpikir ke segala arah
atau berpikir divergen.
b.
Fleksibilitas konseptual; jika memiliki konsep tentang
sesuatu ia cenderung akan senantiasa
memperbaiki sampai ia benar-benar yakin akan konsepnya.
c.
orisionalitas; apa yang dipikirkan, dikonsepkan, dan
dikerjakan tidak meniru pikiran atau konsep orang lain tetapi merupakan
miliknya secara orisinil,
d.
ia suka hal-hal bersifat kompleks kurang suka pada
hal-hal sederhana,
e.
memiliki kecakapan dalam banyak hal.
2. Ciri-ciri yang memungkinkan;
a.
suka bekerja keras,
b.
berpikir mandiri,
c.
pantang menyerah, dan sebagainya.
3. Ciri sampingan; kurang memperdulikan yang dipikirkan orang lain dan
terkadang mengalami kekacauan psikologis.
Kreativitas
merupakan aktivitas yang aktif dan dinamis, sehubungan dengan itu kreativitas
tumbuh dan berkembang. Proses kreatif tidak terjadi hanya secara formal, tetapi
terjadi dimanapun dan dalam situasi apapun. Anak dapat melakukan proses kreatif
ketika mereka bermain di rumah atau ketika mendengarkan dongeng. Karakteristik
anak kreatif yaitu: (a) cenderung memiliki respon bebas, (b) cenderung
menyampaikan persepsi secara abstrak, (c) memiliki keinginan ideal, (d)
sukahumor dan bekerja, (e) sukabermain dan melucu, santai, (f) bertindak
impulsive, (g) suka melakukan perubahan, petualang, (h) cenderung ceroboh
dankurang teratur, (i) tidak pemalu menyampaikan kebenaran atau kebaikan.
Kreativitas merupakan potensi yang berkembang, dalam arti dipengaruhi oleh
umur. Selain itu kreatifitas anak akan muncul jika berbagai aspek disekitarnya
dan potensi dalam dirinya mendukung, misalnya : kesehatan, kecerdasan, minat,
bakat, percaya diri, rangsangan lingkungan, dorongan orang tua, dan sebagainya.
Hal ini terjadi karena kreatifitasmerupakan potensi, ia memerlukan lahan dan
pengolahan agar dapat berkembang.
Kreatif
didukung dari faktor dalam (potensi dalam diri seseorang) dan faktor luar yang
memberi kesempatan kebebasan anak untuk berkreatif, konsep diri anak, percaya
diri. Faktor keluarga dan sekolah dapat menjadi pendukung atau penghambat jika
tidak dilakukan secara baik. Faktor keluarga yang terlalu melindungi,
mencemaskan, suka mengkritik, menuntut, kurang toleran, mengatir merupakan
hambatan kreativitas anak. Faktor sekolah yang membatasi kurikulum berdasarkan
waktu dan materi, hanya menerima satu sumber atau satu jawaban yang dianggap
benar, serta kurang memberi kesempatan diskusi, bertanya atau evaluasi belajar
juga dapat menghambat krativitas anak.
Cara yang dapat
dilakukan untuk mendorong perkembangan kreativitas anak, antara lain:
kelancaran berpikir, fleksibilitas, orisionilitas, memperluas berpikir, program
keberanian mengambil resiko, kompleksitas, rasa ingin tahu (quriosity), dan
imajinasi. Kreativitas hendaknya dikembangkan sejak usia muda, sebab sikap
kreatif yang ditumbuhkan sejak dini akan tetap menetap sampai dewasa. Untuk
mencapai tahap kreativitas estetis melalui konsep pembelajaran melalui seni
dicapai melalui tahap-tahap : (1) pengetahuan; pengetahuan merupakan dasar
untuk menuju tingkat yang lebih sulit, (2) apresiasi; kepemilikan pengetahuan
akan memberi kemampuan pada individu untuk mengapresiasikan seni, kemampuan
apresiasi tidak mungkin dilakukan tanpa pengetahuan tentang apa yang akan
diapresiasikan, (3) keterampilan; pengetahuan dan apresiasi akan mendorong
individu untuk memiliki keterampilan, (4) kreativitas; berdasar pengetahuan,
penghargaan, kesukaan (apresiasi), dan keterampilan akan mendorong indiovidu
untuk membuat, menyusun, atau menciptakan suatu karya. Proses tersebut
berkembang secara terpadu, baik seni tari, drama, rupa, dan musik sehingga
tercapai pengembangan kreativitas estetis.
Wuookeeey Brotha, Sip !
ReplyDelete