SOAL
UJIAN KRITIK SENI
Semester
VI
Pendidikan
seni rupa
- Mengapa
pemanfaatan batik Surakarta
sebagai benda cindera mata wisata daerah di anggap kurang mksimal?
Tunjukan yang anda temukan contoh batik untuk benda sindera mata.
- Mengapa
kepekaan perajin batik terhadap budaya nusantara masih rendah?
- Bagaimana
bentuk / jenis batiok Surakarta
yang meliputi :
a.
Batik tradisional
b.
Batik non tradisional
- Identifikasikan
dan jelaskan gaya batik Surakarta yang meliputi:
a.
Pola hias
b.
Warna
c.
Corak/motif
d.
Teknik
- a.
sebutkan bebarapa industri atau perusahaan batik dan lokasinya di Surakarta ( baik perusahaan
batik yang sudah besar, menengah, maupun masih Home industry )
b.
bagaimana spesifikasi macam-macam batik yang dihasilkan dari perusahaan
tersebut.
6.
Disamping batik diproses
dipermukaan kain batik juga diproses pada permukaan kayu. Salah satu contoh
adalah pada kerajinan kayu topeng dan patung loro blonyo. Bagaimana yang anda
ketahui tentang visualisasi patung loro blonyo dikaji dari :
a. bentuk
b. gaya
c. fungsi
d. bahan
dan alat serta proses pembuatan
e. teknik
finishing (batik dan cat)
JAWABAN SOAL UJIAN KRITIK SENI
Semester
VI
Pendidikan
seni rupa
Dari ke-6 soal di atas
saya lebih fokus kepada permasalahan soal no 6 yang sekiranya saya lebih
mengetahuinya,adapun soal tersebut yaitu :
6. Disamping batik diproses dipermukaan kain
batik juga diproses pada permukaan kayu. Salah
satu contoh adalah pada kerajinan kayu
topeng dan patung loro blonyo. Bagaimana
yang anda ketahui tentang visualisasi patung loro blonyo dikaji dari :
a. bentuk
b. gaya
c. fungsi
d. bahan
dan alat serta proses pembuatan
e. teknik
finishing (batik dan cat)
Jawaban
:
A.
Proses
pembuatan batik tulis pada kain
ü
Batik
tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan
tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan. Proses
pembuatan batik tulis yaitu semula batik dibuat di atas bahan dengan warna
putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan
lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya. Motif batik dibentuk
dengan cairan lilin
dengan menggunakan alat yang dinamakan canting
untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin
meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian
dicelup dengan warna
yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian
dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa
kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia
untuk melarutkan lilin.
ü
Proses pembuatan batik tulis
meliputi beberapa tahapan seperti
·
mola (membuat pola),
·
ngiseni (mengisi bagian yang
sudah dibuat polanya),
·
nerusi (membatik pada sisi
sebaliknya),
·
nemboki (menutup bagian kain
yang tidak akan diwarnai),
·
mbiriki (proses penghalusan
tembokan),
·
pewarnaan,
·
nglorot (merebus kain
agar malamnya larut / lepas)
·
mbabari.
B.
Disamping batik diproses dipermukaan kain
batik juga diproses pada permukaan kayu. Salah satu
contoh adalah pada kerajinan kayu topeng dan patung loro blonyo.
ü Dahulu
patung Loroblonyo sangat lekat dengan kehidupan masyarakat jawa pada umumnya. Patung Loroblonyo berkaitan mitos Dewi Sri dan Sadono
dalam hubungannya dengan ritual kesuburan bagi masyarakat Jawa, keterkaitan
mitos Dewi Sri-Sadono dengan expresi visualisasi patung loro blonyo dalam
sistem kepercayaan masyarakat Jawa dan untuk mengetahui makna filosofis patung
loro blonyo dalam masyarakat Jawa.
ü Dusun Bubong, Desa Putat, Kecamatan Patuk, Kabupaten
Gunung Kidul, DIY, adalah suatu kawasan desa yang melestarikan budaya topeng
dan patung loroblonyo mulai dari produksi, pemasaran dan ritual
tradisinya. Disana ada budaya
penghormatan bagi Dewi Sri atau sering disebut Mbok Sri sebagai Dewi Kesuburan.
Tradisi tersebut bernama ”Rasulan ” sebagai simbol ungkapan rasa syukur setelah
penanaman padi masyarakat membuat nasi tumpeng dan dan di kelilingi macam-macam
palawija sebagai simbol ”Boyong Mbok Sri” atau disebut meindah Dewi Sri.
C.
Visualisasi
Patung Loro Blonyo
1.
Bentuk
Patung Loroblonyo berkaitan mitos Dewi Sri dan Sadono
dalam hubungannya dengan ritual kesuburan bagi masyarakat Jawa, keterkaitan
mitos Dewi Sri-Sadono dengan expresi visualisasi patung loro blonyo dalam
bentuk visualisasi seperti sepasang pengantin yang memakai baju adat daerah
jawa,seperti pakaian adat surakarta dan yogyakarta
2.
Gaya
Adapun desain atau gaya visualisasi
dari patung Loro blonyo dibuat berdasarkan cerita, dan karakter pewayangan jawa
dan menggambarkan visualisasi
sepasang pengantin berbusana adat Jawa Lalu kemudian lama kelamaan terdapat modifikasi menjadi gaya
modern dan bersifat dekoratif, namun
tetap mengandung secara keseluruhan unsur-unsur gaya klasik. Yaitu
secara bentuk masih tetap mempertahankan ke klasikkannya namun pada ornamennya
sudah dikembangkan menjadi beraneka desain dan motif. Dalam penjelasa ini dapat
dibedakan menjadi 2 contoh visualisasi gaya loro blonyo keraton dan rakyat
biasa
Fungsi
Pada awalnya
Patung Loro Blonyo digunakan sebagai simbol penghormatan bagi Dewi Sri atau sering disebut
Mbok Sri sebagai Dewi Kesuburan yaitu pada saat diadakan kegiatan Tradisi yang
disebut atau sering dikenal dengan nama ” Rasulan ” yaitu sebagai simbol
ungkapan rasa syukur setelah penanaman padi masyarakat membuat nasi tumpeng dan
dan di kelilingi macam-macam palawija sebagai simbol ”Boyong Mbok Sri” atau
disebut meindah Dewi Sri.
Patung Loroblonyo berkaitan mitos Dewi Sri
dan Sadono dalam hubungannya dengan ritual kesuburan bagi masyarakat Jawa, yang
juga melambangkan Loro blonyo ini mempunyai makna
kerukunan, kesetiaan dan kelanggengan. Namun seiring
dengan perkembangan Zaman dan juga permintaan pasar, maka patung Loro Blonyo
tersebut beralih fungsi sebagai Sebagai sumber pendapatan dan meningkatkan
sumber daya manusia daerah setempat yaitu dengan pembuatan atau produksi untuk
pemenuhan permintaan pasar sebagai hiasan yang bersifat dekoratif.
a. Bahan dan alat serta proses
pembuatan
ü
Bahan yang digunakan adalah kayu jati, sengon laut, dan kayu
pule.
Banyak masyarakat sekitar khususnya kebanyakan orang Jawa percaya bahwa patung loro blonyo yang
terbuat dari kayu pole ini mempunyai kekuatan magis. Bagi sebagian masyarakat
Jawa Tengah patung loro blonyo ini biasanya dipajang di bagian depan ruang tamu
atau pendapa, agar kehidupan rumah tangga mereka rukun dan langgeng.
ü
Alat yang digunakan adalah tatah raut, tatah ukir, petel,
gergaji, mesin bubut, pisau dan alat-alat pemotong kayu lainnya.
ü
Proses Pembuatan Proses pembuatannya adalah kayu gelondongan
yang di belah menjadi beberapa bagian dengan ukuran menyesuaikan keinginan,
kemudian di gergaji dan di potong menjadi bentuk global patung. Kemudian kayu di
ukir atau dibentuk menjadi bagian- bagian dari patung itu sendiri, setelah
terbentuk lalu kemudian di amplas.a. Teknik Finishing
Untuk teknik Finishing ada 2 cara yaitu
di batik dan di cat
1)
Di Batik
Adapun proses finishing dengan cara di batik tidak beda jauh dari proses
membatik kain yaitu sebagi berikut:
o
Membuat sket pola/motif desain diatas patung
o
Pemberian lilin malam di atas desain/motif, teknik ini
dinamakan penchantingan.
o
Kemudian proses pewarnaan mengguanakan naptol dengan teknik tolet, yaitu mengoleskan zat warna di
atas topeng dengan kuas.
o
Pencanthingan dan pentoletan dilakukan
berulang-ulang sesuai dengan warna
yang diinginkan.
o
Terakhir proses penglorotan, yaitu melepaskan lilin malam
dari topeng dengan cara merebus
topeng ke dalam air mendidih hingga lilin
malam terlepas, kemudian ditiriskan dan dicuci dengan air dingin.
o
Kemudian di beri lapisan melamin agar warna tidak mudah
luntur.
2)
Pewarna cat
Adapun untuk proses finishing
pewarna cat menggunakan cat akrilik, dengan urutan proses finishing
sebagai berikut :
·
Membuat sket pola/motif desain diatas patung
·
Penggunaan warna dasar (ngeblok) untuk menutupi pori-pori
kayu yang akan di cat.
·
Pewarnaan menggunakan cat aklirik pada desain / motif .
·
Pewarnaan dengan cat aklirik dilakukan dengan beberapa tahap
pewarnaan sesuai dengan banyaknya warna yang digunakan.
·
Proses akhir dengan melapisi melamin clear agar warna cat
tidak mudah rusak.